Senin, 16 Mei 2011

Libur Empat Hari

Yaah.. hal yang dinanti mahasiswa atau anak sekolahan adalah libur yang kemungkinannya sangat kecil terjadi. except libur pasca UTS, UAS. Libur tanggal merah kali ini 2 hari dalam rangka hari Raya Waisak. Hari Sabtu dan minngu biasa digunakan mengerjakan laporan biologi yang dikumpulkan hari rabunya. mengerjakan raker, dan mencari literatur.
But, I'm lucky now. Laporan Struktur Vegetatif Tumbuhan Angiospermae dikerjakan ditempat (di Lab.Bio-2). at least, i don't have activity in the weekend.
Sabtu, Saya dan Sarah akhirnya main ke BTM (Bogor Trade Mall) Kw-2 nya Boqer (Botani Square). hahaha yang pas buat kantong mahasiswa, apalagi anak asrama.. ckckck
perjalanan yang panjang sungguh melelahkan. Akhirnya pulang sore, hampir menjelang magrib. beli makan di bara, n langsung ke dorm.
Minggu dan senin saya habiskan dengan menonton semua kaset DVD pinjaman teman satu lorong yang pulang ke Bandung. at least all day we (saya dan Erma) nonton.

Besookk bareng temen2 kelas besar (B.01 dan B.02) mau asisteensi -> rihlah d KRB..
yang aku keselnya. baru dapet jarkoman, kalo harus bawa kado senilai lima ribu dengan berbungkus koran. dan sms itu baru saya terima jam 9.30 pm. mau dmn dah tu beli kado. and bad news again. Hafalan ayat-ayat Al-Qur'an selama Satu semester plus doa bercermin harus dihafal lagi. (lha saya tergolong orang pelupa.. ayat mana aja yang dihapal aja saya udah lupa.)
Ya Allah bantu saya...

Semoga besok ga kesiangan bangun :D

Minggu, 24 April 2011

Senja yang Indah di Kampus IPB



Sore menjelang malam yang indah tertangkap kamera salah satu rekan saya di TPB. Seruan yang pertama kali terlontar di mulut saya “wow.. bagus banget.. Serius ni di IPB??”  Absolutely Yes. Gambar ini diambil di dekat Rektorat Andi Hakim Nasution. Langit jingga yang berkilau di langit. Sungguh mempesona. Saya hampir tidak percaya dengan apa yang saya lihat haha (lebay ya??). How about you, guys??
                Hampir tiap magrib saya beserta Sari, Puput dan Erma melihat perpaduan warna jingga, merah, kuning yang indah dari lantai 2 kamar saya di gedung A3/373 lorong 8. Posisi kamar yang pojok yang sangat strategis menghadap taman  dalam sangat pas untuk melihat matahari yang tenggelam, seakan tertelan di belakang gedung A3. Ditambah lokasi kamar yang paling pojok (dapat melihat seluruh sudut gedung asrama yang berbentuk kotak ini). Subhanallah.. adalah kata yang paling pas melihat salah satu keindahan dari sekian banyak keajaiban dan kekuasaan Sang Pencipta. Saya beserta ketiga teman saya bersyukur ditakdirkan di kamar ini. Pas banget view sunset-nya.. Bila tetangga depan kamar dapat menikmati sunrise and sunshine in the morning. We can see too. On the contrary, Sunset moment.  :)

Sabtu, 23 April 2011

Bahaya Mengancam Para Remaja

Artikel dalam rangka rangkaian acara LFAD (Let's Fight Againt Drugs)

Meskipun negara Indonesia telah merdeka hampir menginjak usia ke-66 tahun, bukan berarti sudah tidak ada ancaman ataupun gangguan yang melanda. Semakin pesatnya perkembangan dunia, semakin terbukanya perdagangan antar negara di berbagai negara belahan  dunia. Tidak terkecuali Indonesia, yang memiliki wilayah strategis di antara dua benua dan dua samudera. Diperkirakan akan muncul berbagai ancaman, diantaranya Ancaman Militer Asing berupa ancaman Non Tradisional, ancaman Transnational Crime, dan ancaman dari Dalam Negeri. Ancaman Non Tradisional meliputi ancaman transnational crime, seperti terorisme, penyelundupan, imigran gelap, bajak laut, pencurian sumber daya alam (Fishery & Logging), dan narkoba.
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan dan alasan lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Narkoba bukan menjadi barang yang langka yang susah ditemukan. Dengan mudahnya masyarakat dapat menemukan narkoba. Banyak sudah remaja, orang dewasa bahkan anak-anak yang terbiasa dengan barang yang merusak moral generasi muda ini. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba, diantaranya sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. Selanjutnya upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif.




Curcol Gaje.. ;)


Iseng-iseng beres-beres buku, saya menemukan kertas lusuh yang bertuliskan “Pengantar Matematika Alih Tahun PP TPB-IPB 2010/2011”. Ternyata jadwal pertama saya kuliah di IPB. Jadi inget, pertama kali menerima kertas buram yang berisi tabel banyak dan beruntun 2 lembar, setelah registrasi Mahasiswa Baru Angkatan 47, “hmm,  aku kelas B.02 yaa”. Langsung saya bertanya ke sahabat saya, kita selalu bersama dari kelas 3 SD (Pindah ke Berau, Kalimantan Timur dan harus meninggalkan tanah kelahiran saya Samarinda), ikut tes masuk SMP N 3 Tanjung Redeb (yang sekarang jadi SMPN 9 Berau), berhasil masuk dan lulus pada tahun 2007. Saya, Meryta, Syifa dan Rika telah bersama dari SD dan SMP. Kami berempat berencana melanjutkan sekolah di SMA Favorit yang sudah terkenal prestasinya semenjak sekolah itu berdiri. Tahun 2004 sekolah itu berdiri.  Berarti kalau saya dan ke-tiga sahabat saya masuk menjadi angkatan IV SMA PLUS BERAU... waaaw kereen... Saya, Syifa dan Meryta mendaftar ke Sekolah tersebut. Sedangkan Rika, ia sebenarnya ingin melanjutkan juga pendidikannya di SMAP Berau, tapi kedua Orang tuanya tidak setuju, maklum di dekat rumahnya ada SMA yang paling tua berdiri di kabupaten Berau, kalimantan Timur. Yaitu SMAN 1 Berau (Smansa). Apa boleh buat, kami harus berpisah. Benar kata orang tuanya, “ngapain jauh-jauh ke Sambaliung (lokasi SMA Plus) kalau dibelakang rumah ada SMA yang ga kalah bagus.”  “Tapi , ma..” Saya dan kedua sahabat yang lain menghibur, “ah belum tentu juga kami masuk rik, kan yang minat masuk disitu banyak banget, ada dari Talisayan, Gunung Tabur, ah banyak kecamatan kecil lain. Bukan hanya dari sekolah yang ada di ibukota kabupaten” Lanjut Syifa “Kita juga Daftar rik ke Smansa, kan SMA Plus duluan pendaftarannya.” “yepp, belom lagi kata om heru, jangan anggap masuk sekolah SMA bagus itu gampang. Coba hitung kemungkinan kalian bisa masuk sana dengan peminat dan daya tampung sekolah. Cuma 72 orang yang jadi siswa baru.” Lanjut ku. Akhirnya Rika ikhlas tidak mengambil formulir di SMA Plus.
Seleksi Pertama seleksi berkas nilai Rapor SMP. Tidak boleh ada nilai dibawah 6. Udah saya liat berkali-kali nilai rapor SMP. “ga ada sepertinya, semoga aku masuk”. Semua berkas yang diminta sudah siap, ada fotokopi nilai rapor dari semester 1-5, piagam penghargaan lomba kalau ada, surat Kesehatan, Surat kelakuan Baik Dari Kantor Polisi. Hmm.. apa lagi ya?? #Sudah agak lupa. Kami bertiga menyerahkan persyaratan itu sendiri-sendiri bersama orang tua masing-masing.
Sejenak kami lupa dengan hal itu karena disibukkan dengan kegiatan belajar d sekolah, Persiapan Ujian Nasional SMP yang sudah di depan mata. Berangkat pagi-pagi, pulang jam 4 sampai jam 5.30 sore. Janjian dengan teman sekelas untuk membawa bekal sekolah.. heemm enak banget makan bareng seperti ini.  

YM-an Aktif kembali

Hari ini seneng banget.. SUMPAH!
YM-an plus Webcam ama Myta..
kaget ternyata dia tambah tembem... hehe :)
at least, ngobrol deh, walopun terganggu jaringan..
maklum pake gratisan..
wifi Asrama... :))
I love this dorm!